Bokep Mahasiswa
Alkisah ada seorang mahasiswa dan mahasiswi yang mendokumentasikan adegan percintaan mereka entah karena motif aneh apa? Atas perbuatan mereka itu akhirnya mereka akan di DO menurut berita PR, “Aksi Panas Sepasang Mahasiswa?.
Gue ga setuju kalo di DO, kenapa universitas selalu ikut campur sama kehidupan pribadi mahasiswanya. Sekolah tinggi dimaksudkan biar orang2x jadi dewasa. Selama orang itu secara hukum udah diatas umur ya mbok biarin aja mau ngapain juga. Kalo emang ngelanggar hukum “dunia” ya hukum, penjara kek atau apa. Kenapa harus di DO?
Satu-satunya kesalahan, di mata gue, yang mereka lakukan adalah kebodohan mereka yang membuat rekaman adegan percintaan mereka bisa kemana-mana.
5 thoughts on “Bokep Mahasiswa Alkisah ada seorang”
Comments are closed.
Saya setuju dengan tindakan rektor universitas tersebut. Itu artinya dia bertanggung jawab secara moral dalam mengelola institusinya. Setiap orang dapat mengoptimalkan kewenangan yang diamanahkan pada dirinya untuk pro kebaikan, pro kualitas moral yang tinggi, pro para manfaat positif bagi masyakat, pro pada kebijakan Tuhan, dan pro pada bisikan nuraninya yang bersih serta mulia.
Enda dan banyak orang juga, boleh kok tidak setuju pada kebijakan rektor universitas tersebut. Karena saya yakin Enda dan yang kontra dengan rektor itu mengetahui dan menyadari ada konsekuensi dari-Nya atas semua sikap, perkataan, ajakan, dan opini yang disampaikan ke publik. Tuhan itu pro kebaikan walau membolehkan siapa saja untuk kontra dengan semua kebijakan-Nya. Jika ada Tuhan apatis dan tidak tahu, bukan Tuhan Yang Mahakuasa dong!
Yang sangat saya sedih, banyak orang menyepelekan Tuhan, menilai murah dan mudah ampunan Tuhan. Mentang-mentang Tuhan tidak kelihatan langsung oleh matanya yang untuk melihat virus saja rabun, eh dia semena-mena dan bebas berzina, memperkosa, berbuat mesum, membuat pornografi, membuat pornoaksi, melacur, dan segenap aktivitas memuaskan nafsu seksual tanpa pernikahan! Kalau kamu tidak mau dan tidak bisa melihat-Nya, bukan berarti Tuhan tidak Mahamelihat!
Ya, itu pilihan. Benar sekali. Saya memaklumi dan menyadari keberadaan pemeluk perilaku dan promotor pro-keburukan.
Tapi saya tidak akan pernah apatis, masa bodo, atau membiarkan keberhasilan dampak promosi mereka. Tidak akan pernah! Saya juga punya pilihan, yakni mempromosikan hal-hal yang pro kebaikan atau pro Tuhan.
Saya juga tidak kecewa jika promosi pro keburukan lebih mampu menarik minat banyak orang. Saya hanya fokus pada kualitas dan kuantitas upaya saya mempromosikan pro kebaikan, pro Tuhan. Itu saja.
Hidup pro kebaikan. Hidup pro Tuhan.
Syarif Niskala – penulis buku Agar Seks Tidak Salan Jalan – Pendidikan Seks yang Benar untuk Remaja.
ini nembak kiwot ya mas? hehe
aneh juga ya… sudahlah ce sekarang dianggap murah, buat yang murahan lagi, apa nggak lebih baik para binatang dari dia atau bagaimana ya, … ? mo berapa murah lagi para ce itu, baekan putus daripada kehilangan semuanya, ya nggak ?
SAYA SALAH SATU MAHASISWA YG SEPERTI ITU, MENURUT SAYA ASIK AJE.. & PUNYA KEPUASAN TERSENDIRI BISA TERKENAL HEHEHEHE
bagus dan menarik juga