Generasi Jempol

Generasi Jempol

Saat kamu membaca pertama kali jangan jadi terbayang ada *sejuta mahluk segede jempol* ngegerombol dalam satu kumpulan, *lari kesana kemari* sambil berseru ramai antar satu sama lain _hiritikpirik bilikistik kuribik kurikiiq liniskipiriq bilikistik kurikiiq…_
Bukan.
*Generasi Jempol* hanya sekedar istilah yang bisa kita gunakan untuk menamai generasi jaman sekarang.
Kalo kamu orang marketing atau mereka yang mau bikin film, bikin buku, bikin iklan dan butuh ngasih nama ke generasi baru jaman sekarang yang punya ciri khas dengan kekiniannya, gue tawarkan sebuah nama: *GENERASI JEMPOL*.
Singkirkan generasi-generasi lain, generasi biang, generasi mtv, “generasi X”:http://enda.goblogmedia.com/generation-x.html, generasi Y, generasi Z, generasi ABC. Minggir. Generasi Jempol kini hadir.
Kenapa? Dibawah ini alasannya.
*Pertama*, karena JEMPOL sekarang mengalami apa yang disebut oleh *Dr. Edward Tenner* (seorang ahli sejarah sains dari *Smithsonian Institution* pengarang buku “Our Own Devices: The Past and Future of Body Technology”, Knopf, 2003) _the second renaissance_ atau *kebangkitan kedua* dari JEMPOL.
Didorong oleh kehadiran dan diterimanya _text messaging_ pada *telepon selular* sebagai alat komunikasi utama maka peran *JEMPOL* yang dimulai sejak *250 tahun* yang lalu karena hadirnya *keyboard musik* (dan lalu berkurang dengan kedatangan “space bar” di mesin ketik) kini kembali menjadi *vital* dalam hubungan antar individual.
Setelah meledak di *Eropa* dan *Asia*, kini generasi jempol juga mulai merambah *Amerika Serikat* dengan kekuatan penuh. Di kuarter pertama tahun 2004, *2.6 Milyar* _text messages_ terkirim di *Amerika Serikat* saja.
Kamu bisa lihat *jempol beraksi* di mal-mal, di sekolah, di jalanan. Generasi jempol sibuk menari diatas keypad henpon dengan *kecepatan supersonik*. Kelincahan jempol ini seolah-olah mengejek pendapat yang mengatakan bahwa sebuah _keyboard_ haruslah mengakomodir seluruh jari. Tidak perlu kata generasi jempol. *JEMPOL saja cukup!*
Seorang teman menghabiskan *Rp 600 ribu rupiah sebulan* hanya untuk beradu jempol dengan pacarnya yang tinggal di *Indonesia*. Dan luar biasanya, ceweknya ini akhirnya juga diputuskan karena teman kita ini merasa bahwa ceweknya tidak cukup cepat membalas SMS-nya dia. Atau dalam kata lain, ceweknya kalah adu jempol (hehe).
Pada bulan Juni, cewek *Singapura* berumur 23 tahun (seumur lebih muda dari gue), *Kimberly Yeo* memenangkan kontes mengetik di henpon yg disponsori oleh *SingTel* dalam rangka memecahkan *Guinness Book of World Records* yang mulai dicatat pertama kali pada tahun 2001.
*Kimberly* berhasil menuliskan (DENGAN JEMPOL!) _”The razor-toothed piranhas of the genera Serrasalmus and Pygocentrus are the most ferocious freshwater fish in the world. In reality they seldom attack a human”_ dalam waktu *43.66 detik* saja!
Menghancurkan record sebelumnya yang mencatat *67 detik* pada September 2003. (Gue juga nyoba selesai dalam *18.64 menit* ho ho ho)
Kalo *Kimberly* lahir pada jamannya ahli silat berkeliaran maka gue yakin dia sudah mendapat gelar *”Pendekar Jempol Tanpa Bayangan”*
Banyak orang bahkan mengaku bisa melakukan komunikasi jempol ini *tanpa melihat* (!!). Jempol tetap menari sambil mata lurus kedepan saat menyupir atau bahkan saat berbicara dengan orang lain disaat _meeting_, jempol tetap aktif bergerilya dibawah meja atau di dalam saku. Memberi makna baru dalam istilah komunikasi _real time_.
Jempol tanpa bisa dibantah adalah *organ pilihan* untuk berkomunikasi di *abad ke 21* ini.
Sebab *kedua*, adalah karena simbolisasi dari JEMPOL untuk orang *Indonesia* yg membuat JEMPOL cocok menjadi sebuah nama generasi yang *positif*.
Kalo kamu naik kelas dengan angka bagus, kamu mendapat JEMPOL. Kalo kamu membantu ibu beli telor ke pasar, kamu mendapat JEMPOL. Kalo tadi malam kamu tidak ngompol, kamu mendapat JEMPOL. (Tidak melibatkan mutilasi).
Kalo kamu terus-terusan mendapat jempol maka kamu akan menjadi *seorang anak yang JEMPOLAN!* (di badannya tumbuh banyak jempol hiiii).
Untuk memberi selamat kita memberi tanda jempol (walau menurut *Robert Landon*, jagoannya *Dan Brown* di “Angels & Demons”, bukunya sebelum “Da Vinci Code”, tanda jempol adalah *simbol phallus* kejantanan pria hehe). Jika hebat banget, maka DUA JEMPOL!
THUMBS UP and Two Thumbs Up!
Waktu *Caesar* memutuskan seorang gladiator supaya dibunuh saja dalam pertarungan hidup mati maka ia akan memberi tanda _thumbs down_. Bunuh.
Jika ada bau-bau aneh kita cium maka kita sering menyalahkan siapa? Lagi-lagi JEMPOL. *Bau jempol* jadi penyebabnya. (Padahal gue yakin jempol tidak berbau)
Kalo kita merasa puas, kita juga sering berkata *”POL!”* (atau “POLDAN!” jika kamu seorang militer) yang walaupun katanya diturunkan dari kata “FULL!” tapi gue curiga berasal dari kata “JEMPOL!”
Karena sebab-sebab diataslah *GENERASI JEMPOL* bisa kita jelaskan sebagai *generasi komunikatif yang dinamik dan juga positif serta selalu mengejar kesuksesan*. Generasi Jempol dengan logo dan simbol JEMPOL.
Begitu pentingnya JEMPOL maka di *Jepang* dikenal dengan apa yang disebut sebagai *Oyayubi Sedai* atau “the thumb generation” yang mana terjemahannya adalah persis: GENERASI JEMPOL.
*Generasi Jempol* ini kemudian menggunakan JEMPOL untuk tugas-tugas lain seperti untuk memencet bel rumah atau untuk menunjuk (orang *Sunda* juga begitu, yg mana karenanya dicurigai orang jaman Sunda kuno sudah mengenal SMS) yang membuat bingung kita menamai *jari telunjuk*. Karena kalo kita menggunakan JEMPOl untuk menunjuk, maka jari telunjuk harus kita beri nama apa? Jari _formerly known as telunjuk_ gitu? (hehe).
Untuk sebagian orang, bahkan JEMPOL kita sudah digunakan untuk MENGUPIL ([*tidaaak!*])
Di masa depan, kita akan melihat makin banyak dan makin banyak orang yg *bergantung pada JEMPOL*. *Generasi Jempol akan menguasai dunia*, dan saat mereka berkuasa, semua benda dan fungsi kemanusiaan akan menggunakan JEMPOL.
Perdagangan, ekonomi, pemerintahan (jempol = jemari politik), komunikasi akan dilakukan oleh JEMPOL. *Percintaan dan reproduksi juga oleh JEMPOL* (boleh dicoba hohoho).
Orang yang mirip jempol akan dianggap ganteng. *Kita akan berevolusi makin mirip jempol*. Semua organ tubuh lain akan hilang tinggal yang perlu-perlu saja. *Generasi jempol akan berbentuk JEMPOL!*
Umat manusia akan menjadi kumpulan mahluk *segede jempol ngegerombol* dalam satu kumpulan jutaan, *lari kesana kemari* sambil berseru ramai antar satu sama lain _hiritikpirik bilikistik kuribik kurikiiq liniskipiriq bilikistik kurikiiq…_*

54 thoughts on “Generasi Jempol”

  1. waktoe gue dapet nilai 00 gue dapet jempol ngadep ke bawah, artinya gue bakalan mati donk (o ya semua orang pasti maki denk)

  2. kalo disekolah gue dulu banyak yg disebut siswa jempolan, karena jempol kakinya “cantengen”, kelamaan pake sepatu PDH trus buat lari2an, heheheh

  3. ada tidaknya jempol membedakan primata (termasuk didalamnya, manusia) dengan hewan lainnya

  4. jujur banget, gwe klo ngupil lebih afdol menggunakan si jempol:: hi hi hi biar keliatannya coman ngelus2 idung aja padahal mah teuteup ateuh ngupil hela ::

  5. Sorry saya belum kena wabah jempol, kagak punya HP sama PS nih….
    “Hari gini gak punya henpon”
    “Ah biar Aja emang kagak butuh”

  6. wakakakakaak….after some times I’ve been reading in this place, this article made me laugh…very hard!…kok bisa2nya sih …hehehehehe….btw salam kenal pak…saya sering baca2 disini…

  7. JEMPOL dimana-mana. Emank jempol lagi naik daun dan dipakai sebagai tolok ukur di berbagai bidang. Entah itu untuk menaksir ukuran kelamin cowo, dan juga *katanya* berguna sebagai alat masturbasi, juga diluncurkannya sim card dengan nama JEMPOL….! Mungkin suatu saat kita ngga perlu tanda tangan lagi, hanya perlu cap JEMPOL. hidup JEMPOL…!

  8. wah hebat sekali cw singapura yang setahun lebih MUDA dari lo tu, Nda. Eh di sini ada SIMcard dari Exelcom, namanya “Jempol”. Si Jempol ini gratis sms antar penggunanya dengan limit 100 sms per hari. Jadi orang2 pada beli nomer ini buat smsan. Suatu hari Vicky (alumnus Kioser jg) ngirim sms ke gue, isinya: “dod, maneh boga jempol teu?”. Alhamdulillah, saya masih punya 2+2 jempol. Tapi ternyata yang dimaksudkan adalah Jempol yang SIMcard, bukan jempol tangan maupun kaki!

  9. wha ha ha, nda since you like JEMPOL so much, why don’t you volunteer to take out your other fingers and leave the best and see if you still enjoy life as much…hehehe

  10. huahahaha πŸ˜€ , saya seringan make telunjuk buat scrolling halaman web πŸ˜€ .Pulsa HP udah kayak tabungan aja.

  11. Eh tetangga gue tukang pijat jempolnya gedhe2 kalo pas lagi gue dipijitin …aduh enake ..dia emang JEMPOLAN !!!

  12. sesibuk apapun JEMPOL…ia tetap paling gendut diantara teman2nya… kang enda tahu rahasia suksesnya ?.. πŸ˜€

  13. endaaa… gue tau ada anak ITB yang bisa ngupil pake JEMPOL KAKI lagi!!! opo ora huebat sonn?? wahahahahahaha…

  14. Nda, jempol teh ibu jari pan?-untuk ngecek apkh sso termasuk generasi jempol-liat aja jempolnya pasti kapalen….he2. Four thumbs up (2jempol tangan+2jempol kaki)deh buat tulisan Enda yang kikirikik dan holistik dlm mengamati dunia perjempolan.

  15. JEMPOL
    Bangsa ini cuma perlu JEMPOL
    Bukan telunjuk,jari manis, kelingking, apalagi jari tengah!
    Ya cuma JEMPOL
    Yang bisa dipake buat ngetext SMS
    Yang bisa dipake buat memuji
    Yang serius ngga dipake buat ngupil
    *eh nyambung juga yah… hehkekekek*

  16. Punten kang, saya masih cinta papan ketik 10 jari, A-S-D-F … J-K-L-;
    * walaupun konon Dvorak-style lebih nyaman, susah euy ganti tabiat.

  17. pas bener nih postingan sama lagunya joshua jaman dulu..
    “..jempol di kenyyot nyot.. jempot dikenyot nyoot..” πŸ˜€

  18. hehehe top banget postingannya… saya sampe ngakak di kantor… πŸ˜€ *weh, ketahuan kalo di kantor kerjaannya blog walking*

  19. XL jempol bahkan selalu keabisan stock!! maap ini bukan ‘iklan’!! πŸ˜€ (*dari coment atta, ‘nyetrum’ ke ika baso, trs ke gw*):)

  20. menyambung fantaorenz…
    berhubung saya generasi PS, jadi saya menggunakan jempol, jari telunjuk dan jari tengah krn ada tombol R1R2 dan L1L2. πŸ˜€
    ngomong2, nanti generasi jempol akan tersisih oleh generasi kelingking. krn kalo suit, jempol kalah sama kelingking. lagipula, kelingking lebih “mobile” kalo dipake ngupil… πŸ˜€

  21. abel juga sering dapet jempol sekarang … karena dah mulai jarang ngompol πŸ˜€
    tapi bukan jempol kaki mamanya lho ommmm πŸ˜›
    eh iya .. itu ngemeng2 gimana liat horny dari jempol *sok-atuh-bikin-bahasannya-juga*

  22. Disini nggak bisa kasih jempol ini olahraga pencet di keypad henpon, Nda. Tapi my jempol nggak tambah gendut karena dah lama nggak olah raga.
    Eits, tetep olahraga juga dink, wong ngeblog terus tiap hari πŸ˜‰

  23. liat orang horny dr jempol, gmn tuh? πŸ˜€ trs gw jg pernah denger.. katanya klo pgn tau size organ vital cowo jg dengan ngeliat jempol kaki nya yah? wah.. ada2 aja :p

  24. dibaca berkali-kali.. gw masih tetep “nuduh” enda sekarang jadi agen marketingnya salah satu operasi seluler !! suer deh…

  25. perjalanan membaca :
    baca alasan pertama: ngangguk2.. bener tuh. inget bu guru biologi di sma dulu. jadi antusias bacanya.
    alasan kedua : oh iya. bener juga. makin menikmati bacaan.
    eh tapi trus.. baca *BAU JEMPOL*.. nambah ke *NGUPIL*.. wedewwww… mulai bubar kosentrasi membaca.
    eh.. trus.. nambah lagi baca beberapa komentar2 di atas. *lah kok jadi ke MASTURBASI dan HORNY* ? πŸ˜†
    hebat kamu, nda. πŸ˜€

  26. hahaha… yg terakhir lucu tuh nda, bahasa jempol kayak gitu ya? πŸ˜‰
    ayayayayay… siapa tuh yang bisa ngupil pake jempol?
    gusti…

  27. malah skarang ada jempol yang lebih canggih….yeah kartu JEMPOL dari pro xl, dimana kelian bisa bebas sms FREE slama 2 bulan dgn harga kartu 20rebu !!! *rincian komen mba atta* :p

  28. kalo kamu pulang nanti kamu bisa pake kartu jempol juga nda πŸ˜€ (nama produk prabayar dari salah satu operator seluler)

  29. ktp pake cap jempol, dulu waktu masih sd raport gw jg pake cap jempol…orang horny juga bisa diliat dari jempolnya…

  30. Cannot possibly perform? Define masturbation first.
    Btw, ini gak hubungannya dengan promosi Kartu Jempol kan?

  31. setuju. one cannot possibly perform a comfortable masturbation without the proper existence of a jempol. jempol juga tidak protes about the size it’s doing the masturbation to. :P:P

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.