Antara Baik dan Benar

classroom1.jpgBahasan kita hari adalah tentang tentang BAIK dan BENAR. *_What’s good_* dan *_what’s right_*
Sebelum kita mulai, ada yang sudah tau *apa bedanya baik dan benar?* Kamu yg gondrong dan jenggotan. Iya kamu yang paling belakang, kamu tau apa bedanya baik dan benar? Ga tau, kalo gitu tolong dimatikan rokoknya dan aduuuuh kamu itu, ini ruang kelas, coba dipake bajunya.
Mungkin yang lain ada yang tahu? Baik, benar? Apa bedanya?
Ok, saya kasih contoh. *Membunuh*, adalah salah alias tidak benar. Sepakat?
Bagaimana kalo membunuh *Hitler*? Kita tahu keberadaan Hitler membuat banyak orang sengsara, jadi misalnya sebelum PD II, kita membunuh Hitler, itu salah atau bisa dibenarkan? Membunuh tetap salah, tapi apakah itu tindakan baik? Baik untuk umat manusia? *[_Is it good for the rest of people in the world if somebody murdered Hitler?_]*
Ok, masih pada bingung kayaknya. Contoh lain.
Coba kamu, iya kamu yang gondrong dan jenggotan, bisa kamu mandikan *ayam* kamu itu di luar. Iya tolong dikeluarkan ayamnya.
Ok, contoh lain.


Seorang pengamat bahasa yang *teliti* dan *cerdas* mengamati bahwa di setiap *ATM BCA* tertera instruksi ini *”Silakan memasukkan nomor pin Anda”* yang mana tidak benar alias *salah*.
Kalimat yang benar seharusnya adalah *”Silakan masukkan nomor pin Anda”*.
*Masukkan* dan bukan *memasukkan* yang harusnya tertera disitu.
*BCA* seharusnya membenarkan kesalahan tersebut, tapi jika pertimbangannya adalah *biaya* untuk mengganti kata diatas lumayan besar dan sebaiknya bisa digunakan untuk memasang *lebih banyak lagi ATM* untuk kepentingan *pelanggan*, mana yang lebih baik untuk dilakukan?
Jika kita ikuti hal yang benar, harusnya kita ganti kata diatas, *tapi apakah itu baik?* Nah, yang benar ternyata belum tentu baik.
Sampai sini ada pertanyaan? Ga ada, kita teruskan ya.
Apa sebenernya yang sedang kita bicarakan disini, ada yang tau? Yak kamu! Iya yang paling belakang, *gondrong dan jenggotan*, kamu ngacung kan, kamu tau?
Ooh mau kebelakang.
Sampai mana tadi?
Oh iya, apa yang sedang kita bicarakan? Apakah tentang *moralitas?* Kerelatifitasan moral? Baik vs. Benar? Kita kembali nanti, sebelumnya mari kita bahas bahwa teori modern tentang *moralitas* sebagian besar dibentuk oleh dua filsuf besar yaitu, *Immanuel Kant* dan *John Stuart Mill*.
*Kant* percaya bahwa rasio murni dapat membawa kita ke kebenaran moral dan bahwa setiap tindakan harus didasarkan pada *prinsip-prinsip* yang diikuti oleh semua orang.
Secara kontras *John Stuart Mill* berargumentasi bahwa mana yang benar dan yang salah harus ditetapkan dengan tujuan *memberikan kebaikan* pada orang yang paling banyak.
*Kant* menempatkan yang benar sebelum yang baik, sedang Mill menempatkan yang baik sebelum yang benar. *[_?Kant puts what?s right before what?s good?, ?Mill puts what?s good before what?s right.?_]*
Bagi *Kantian* (yang beraliran Kant), prinsip kebeneran harus selalu no 1. Sedang bagi mereka yang setuju dengan Mill, biasa disebut *utilitarianisme*, eit nanti dulu.. yang utama harus dipertimbangkan bukan soal salah atau benar, tapi baik ga buat *banyak orang*.
Iya masuk, loh kamu yang gondrong tadi kan, kamu cukur rambut apa? Kok rambutnya jadi pendek? Oooh itu tadi *WIG*.
Terus ya, contoh lain. *Berbohong.*
Berbohong adalah tindakan salah alias tidak benar. _Lying is not a right thing to do._ _But is good?_
Berbohong untuk menyelamatkan *nyawa*, berbohong untuk tidak menyakiti hati orang tua, atau pacar atau suami atau istri misalnya.
*Kantian* akan bilang bagaimana pun itu salah. Tidak benar itu berbohong, tapi penganut *utilitarianism* akan bilang iya itu salah, tapi mungkin itu hal yang baik untuk dilakukan.
Baik dan benar, *[_what’s good and what’s right_]*, ternyata tidak selalu sejalan.
*Nah untuk apa kita pelajari ini?* Ada yang tau. Iya kamu, kamu yg pake WIG tadi kan. Kamu tau? Tau tapi lupa? Ok.
Coba siapa yang kira-kira cocok dengan aliran Kantian, mengedepankan kebenaran tanpa kompromi? *Akademisi*, iya. *Mahasiswa* hehe iya siapa lagi? Bagaimana mereka yang mengedepankan yang baik dahulu, *utilitarianis*, *politisi* iyap. Apa lagi?
*Orang tua* bagaimana? Peran sebagai orang tua mengharuskan memilih yang baik dulu atau yang benar dulu? Dua-duanya? Ok
Apa yang membedakan antara *Kantian* dengan *Utilitarianis*? Mereka yang selalu memilih yang benar biasanya masih muda, IDEALIS ya? Hehe. Selain idealis juga *egois* bagaimana? Tidak peduli apa yg diperjuangkan baik untuk orang banyak atau tidak tapi yang PENTING benar, bener ga? Atau mereka sangka yang benar selalu baik? Nah kita sudah lebih tau sekarang kan.
Bagaimana dengan *utilitarianism*, apa yg istimewa dari utilitarianism?
Ada yang tau?
Ada yang tau? Iya ketika kita memilih hal yang baik, ada unsur *WAKTU* di dalamnya. Yang benar akan *SELAMA*-nya benar, tapi yang BAIK sekarang belum tentu baik tahun depan misalnya.
Kembali ke masalah *moralitas*, apakah diskusi kita tentang yang baik dan benar ini menggambarkan tingkat moralitas yang relatif? Ok, ini tugas untuk minggu depan.
Pertanyaan yang perlu kita *jawab saat ini* adalah, untuk kita mana yang harus kita pilih? Yang benar atau yang baik? Diantara kedua itu mana yang paling benar atau mana yang paling baik hehehe.
Baik dan benar, _what’s good_ dan _what’s right_ mana yang harus kita dahulukan?
*Dua-duanya?* Hmmm mungkin. Mungkin itu *kemampuan* untuk memilih hal yang *optimal* antara yang benar dan yang baik yang membuat orang disebut *BIJAKSANA*.
Nah kita tutup kuliah hari ini dengan sebuah *definisi BIJAKSANA.*
Seperti juga ADIL bukanlah sama rata tapi menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya, *BIJAKSANA juga lebih tepat jika didefinisikan sebagai KESELERASAN ANTARA YANG BAIK DAN YANG BENAR.*
Bagaimana ada pertanyaan?

50 thoughts on “Antara Baik dan Benar”

  1. Hello, This page is very informative and fun to read. I am a enourmous fan of the topics blogged about. I also find joy reading the replies, but I notice that a great deal of followers must stay on topic to try and add more to the original blog post. I would also recommend all of you to bookmark this url to your most used website to help let more people know. Thanks

  2. kebenaran yang berasal dari Tuhan –> insyaallah menghasilkan kebaikan.
    Kebenaran yang berasal dari pemikiran manusia –> tidak selamanya menghasilkan kebaikan.
    manusia hanyalah makhluk kecil yang tidak ada apa-apanya di banding Sang Pencipta. Segala kebenaran hanya milik Tuhan dan segala khilaf dan salah hanya berasal dari manusia.
    http://suluk.blogsome.com/2005/02/26/tujuan-diciptakannya-manusia/
    salam kenal mas Enda:)

  3. bagaimana kalo penjelasannya diteruskan sampai ke filsafat keadilannya john rawl yang ngakunya kantian dan menolak utilitarianisme, tapi kemudian ngeralatnya dengan mengatakan bahwa teorinya tidak bisa dibedakan dengan utilitarianisme.

  4. hapunten ieu abdi, saran: artikel harus lebih detail! ti mana landasannya, apakah sosiologis, filosofis, teologis, dan bila perlu pakai yuridis. nuhun. kemudian ligua franca kita juga harus sama dulu, sebelum ngomongin sesuatu! metodologi diskusi harus di terapkan!

  5. benar pak…!!bohong itu ga baik yak pak ??*manggut2* mersa berdosa euy…saya bohong… tapi klo boong bwat kebaikn kan gpp heheheuhe

  6. baik en salah tuh tergantung ama zaman.dulu orang bilang nomong ama cewek didepan umum tuh salahsekarang malah kissing.yg penting pegang prinsip en melaju ke depan.peace man.:>

  7. namanya juga filsafat……so segala sesuatu bersifat relatif, gak ada yg absolut……..itu katanya Plato sih..and Plato sendiri sekarang udah mati…tinggallah para penerusnya yg masih sibuk berputar2 dalam labirin pemikiran manusia…….

  8. Maaf pak, saya tidak gondrong dan tidak berjenggot, tapi saya mau tanya…
    BCA seharusnya membenarkan kesalahan tersebut
    itu seharusnya BCA membenarkan atau memperbaiki?
    oh iya, jadi ingat lagu Rush berikut ini pak:
    “The Colour Of Right”
    I don’t have an explanation
    For another lonely night
    I just feel this sense of mission
    And the sense of what is right
    Take it easy on me now –
    I’d be there if I could
    I’m so full of what is right
    I can’t see what is good
    It’s a hopeless situation
    Lie awake for half the night
    You’re not sure what’s going on here
    But you’re sure it isn’t right
    Make it easy on yourself
    There’s nothing more you can do
    You’re so full of what is right
    You can’t see what is true
    A quality of justice
    A quantity of light
    A particle of mercy
    Makes the colour of right
    Gravity and distance
    Change the passage of light
    Gravity and distance
    Change the colour of right

  9. jadi definisi baik dan benar itu relatif yak. bukan absolut. bukan berasal dari pencipta alam semesta, tapi berdasarkan daya nalar manusia.
    correct me if i’m wrong.

  10. yang baik dan bener itu GAK ADA, soalnya semua itu tergantung nilai2 yang ada di kepala kita, coy! kata lo bener kata gw belum tentu…

    cuman kejadiannya, banyak orang punya nilai2 yang sama dalem masyarakat, apa yang dianggap benar dan baik itu jadi suatu konvensi : itu adalah hal yang benar dan baik ABSOLUT..

    eh gue ngomong paan sih?

  11. wah enda quoting kant. sedap! hehehe..
    sama kayak disini.. tulisan di express lane.. it’s not “12 items or less” tapi seharusnya “12 items or fewer“. tapi tetep aja ga ada yang ganti!

  12. *ucok*, hmm IMHO ga selalu reward bakal datang untuk keputusan baik itu yg benar ataupun yg baik (nah lo). walo dicurigai motivasi orang sih biasanya emang tergantung reward tadi. πŸ™‚
    hi *radith*, jadi aja nih gue googling soal stephen law, elu suka baca itu ya? πŸ™‚
    hi *juniatmoko*, sbnerya gue lagi ngomong _bijaksana_ dalam terminologi definisi aja. Apakah seseorang disebut orang yg bijaksana atau ga, kayaknya gimana yg ngomong dan kalo udah gimana yang ngomong itu sih bebas aja
    hi *son*, justru itu, ada hal2x yg mau gimana persepsinya juga tetep ga baik. misalnya membunuh, nyeleweng dan lain2x. pada _prinsipnya_ hal2x ini, kapanpun dan gimanapun, tetep akan salah secara prinsip πŸ™‚
    hi *ine*, fleksibel is ok pada prinsipnya semua harus ditempatkan pada konteks. Tapi.. itu ketika kita ngomong tentang apa yg baik (what’s good) sedang yg kamu bilang _conscience_ lebih banyak dealing with what’s right, dan yg namanya nilai2x what’s right ini, harusnya, tidak melihat konteks lagi, sesuatu yg *benar* harusnya benar sepanjang masa. πŸ™‚
    hi *reney*, there’s a godrong jenggotan person inside all of us, eh? hehe πŸ™‚
    hi *’ra*, sama-sama πŸ™‚
    *ika*, saya dulu gondrong jenggotan, tapi sumpah ga pernah ada yg namanya kelas kuliah pilsapat tuh ka hehe πŸ˜€
    hehehe *diki*, iya deh nanti lagi ayamnya boleh masuk kelas.. kalo udah digoreng hekehek πŸ™‚
    hi *alia* hehe πŸ™‚
    hi *inex* (adaw namanya inex hehe), ho oh kalo pertanyaan merugikan atau ga kan kebalikannya baik atau ga (is it good) πŸ™‚
    *wibieh*, gue rasa ga ada orang yg 100% split kantian atau utilitarian (tentu aja kecuali si kant kali yahhehe), tapi minimal dengan pengetahuan bahwa ada yg _baik_ dan yg _benar_ kali lain kita harus ngambil keputusan kan nambahin info ttg struktur dan pemetaan jalan berpikir kita heheh πŸ™‚
    *imponk* bangun-bangun sahuuurrrr πŸ˜€
    *an*, kalo mau jenggotan juga beli obat jenggot cap laba-laba, di alun2x banyak hekehke πŸ˜€
    ya ampun *ninit*, kamu gondrong? apanya? πŸ˜‰
    *dhit*, hehe kamu kenapa ya? πŸ˜€
    *echa*, good point hehe tapi mungkin itu tulisan setelah langkah keberapa gitu. πŸ™‚
    hi *karin*, definisi gila _kayaknya_ cuma beda di _set of moral values_ kali ya. gue yakin orang gilanya sendiri ngerasa itu bener dan baik hehe πŸ˜€
    hi *nukew*, sok atuh cariin definisinyah di KUBI atau KBBI (?) hehe πŸ™‚
    wah bener *dod*, memang menang itu penting hehe πŸ˜€

  13. pak! baik dan benar, tergantung siapa yang menang! kalo hitler yang menang, yang baik dan yang benar jadi hitler, kali, ya pak? kirim2 salam buat kantian. jangan ngutilitarian wae atuh..

  14. uhm, sayah telad dateng pak.. dan sayah ga lulus mata kuliah filsafat umum juga filsafat ilmu dan logika. masih boleh ikut masuk di sinih ga pak?
    *celingak celinguk nyari kursi yg kosong.. nyelonong masuk dan duduk di sebelah cowo gondrong berjenggot*
    uhm.. pak! *ngacung* sayah masih bingung, definisi benar dan baik itu sendiri apa? sayah lupa ga bawa kamus bhs. indonesia.
    hehe mohon petunjuk ^_^

  15. pak..saya dateng terlambat..maaf ya pak!
    saya baru belajar juga nihh..link goblogmedia.com ditaro di blog saya boleh ya…terus makasih juga ya pak buat tips2nya..bergunaaa sekaliiiii…baik dan benar..kekekeke….
    ngomong2 baik dan benar,tiap orang beda persepsi..menurut dia bener..menurut kita salah..mnrt kita benar,mnrt dia salah…yaa kalo saya mah tinggal milih aja yang gila saya atau dia..hiihhi…

  16. ehmmm..bentar…seperti yang enda bilang: “silahkan memasukkan nomor PIN anda” trus katanya yang bener itu: “silahkan masukkan nomor PIN anda”
    menurut gue, kedua?nya salah, why? kalo gw baca itu tulisan di ATM bakalan bingung: karena PIN itu kita tekan, jadi harusnya kan gini:”silahkan tekan PIN code anda” karena menurut gw yang namanya PIN code gak bisa dimasukkin, yang dimasukkin kan kartu kita, ya nggak?
    gue jadi bingung neh…

  17. uu uuu uuu! pick me! pick me! pick me! pick me! pick me! pick me! pick me! pick me! pick me!
    *nunjuk-nunjuk sambil berusaha berkontak mata dengan enda yang pura2 gak denger*
    enda: ya udah, kamu.
    adit: uhmmm. lupa.

  18. permisi pak, tadi ada anak gondrong jenggotan ikut kelas ini gak ? ini… penggarisan saya dipinjem sama dia, sekarang saya ada kuis.

  19. Kalo diliat-liat, kok kantian akhirnya ada juga yang gantian jadi utilitarian. Kalo bener beberapa mahasiswa yang dulu teriak teriak tahun 97/98 itu Kantian, meneriakkan kebenaran bukan cuma ikut-ikutan, apa sekarang setelah beberapa gelintir jadi Caleg mereka masih menjadi Kantian ? Gantian aja kali jadi utilitarian. Apa mereka metamorph dari Kantian jadi Utilitarian ? atau jangan-jangan dulu, sebagai mahasiswa, “menyuarakan kebenaran” nya sebenernya hanya Kantian semu, ikut-ikutan, bukan karena itu benar, tapi karena “menjadi Kantian adalah BAIK bagi mahasiswa”. Lho kok jadi binun & puting tendili. Ah ya sudahlah orang iseng doang.

  20. hummm mungkin… :D.. tergantung sama merugikan berapa banyak kelompok komunitas… terus sama hasil ahirnya… πŸ˜›
    sama aja ama pertanyaan unethical n ethical? ^^; hihiheihe…
    [ah.. maklum, orang stress neh ^^]

  21. Wah.. enda emang tobs deh! Udah lama gak kesini.. pas baca posting terakhir.. tetap terpana juga ama tulisannya mas Enda hi hi hi *salut* Mas Enda sekalian minta ijin GoblogMedia.com aku bikin link di blogku yah…

  22. yg jenggotan gondrong itu kayanya pengalaman pribadi deh,dosennya sapah tuh bang nda?
    contoh.
    si cowo ngajak makan cewenya. itu Baik.
    si cowo yg slalu bayarin. Itu benar.

  23. serasa di kelas bneran .. πŸ˜› tp ga bw catetan euy .. tar ngeprint aja ah πŸ˜€
    btw, makasi jwb ttg copywriternya πŸ™‚

  24. jadi inget waktu kuliah ambil kelas filsafat. kelasnya: jam 2 siang, summer, ruang kelas bobrok yg dindingnya bergetar setiap kali trem lewat.
    dosennya: aneh bgt, beraksen scottish yg kental, penganut budhaisme ato hinduisme.. gak jelas, suka ngomong sendiri dan suka ngomel2 pada diri sendiri, suka bengong sendiri.
    subjectnya: asli total gua kagak ngerti tuh org ngomongin apa. ya seperti pembahasan postingan lu kali ini lah.
    boleh dibilang saat itu gua adalah si gondrong jenggotan ber wig yg duduk di belakang selalu berusaha mencuri2 kesempatan untuk pergi ke “toilet” (though not, obviously, berjenggot dan pake wig).

  25. Saya sih bukan Kantian ataupun Utilitarianis.
    Buat saya, apapun tergantung konteks. apa itu artinya saya fleksibel atau tidak punya prinsip,.. itu tergantung gimana cara orang melihatnya. yang pasti saya sih percaya sama yang namanya conscience. kalau kita tidak yakin apakah sesuatu itu benar, baik, ataupun salah, ask your conscience. kemungkinan besar jawabannya ada di situ. kalau masih ngga dapet juga jawabannya, itung kancing deh he he he

  26. Pertanyaan saya sekarang ini… apakah selalu bijaksana (menyelaraskan antara baik dan benar) dapat diterima semua orang… maksudnya… apakah ada bijaksana yang absolut… apakah kita menjadi bijaksana melalui penilaian pribadi ato orang lain… karena manusia sendiri untuk bisa menjadi bijaksana pasti berat sebelah antara baik dan benar jadi gak bisa sangat selaras antara dua2nya… faktor “XXX” sangat berpengaruh pula khan akan kadar kebijaksanaannya….

  27. Kalau gw sih ngelihatnya dari sistem keuntungan (reward) setiap keputusan. Walau kadang susah untuk dikuantitasi, tapi selalu ada perbedaan keuntungan dan kerugian. Tentu ini sangat subjective sifatnya.
    Jadi kalau semua kemungkinan keputusan bisa dikuantitasi akan ada keseimbangan (semacam Nash’ equillibrium) antara keputusan yang benar (absolute reward) dan keputusan yang baik (subjective reward) dalam bentuk kesetimbangan (mungkin ini yang elu sebut dengan keputusan yang bijaksana)

  28. hi *atta*, eh elo mau ke kantian juga? ikut dong gue juga lapar heheh πŸ˜€

    *gombang*, oooh bener juga, mkn betul = true?, jadi baik = good, benar = right dan betul = true.
    yang pasti bedanya ada “pahlawan kebenaran” dan “pahlawan kebetulan” hehe

    alow *gamal*, nah kalo programmer sih, mkn mereka ga sadar itu salah huehkehek πŸ˜€

    *agondgot*, besok quiz yaa! πŸ˜€

    thanks *boy*, well sebenernya ada yg secara moral _selalu_ benar atau salah sepanjang jaman, misalnya yaitu *membunuh* di jaman kapan, gimana lingkungan dan pendidikan ya tetep salah. Nah kalo soal kondisi yg _membenarkan_ secara prinsip tetap salah tapi.. _bisa dibenarkan_ karena memberi kebaikan tadi..

    *erly*, elo jenggotan? benar? heheh πŸ˜€

    mas *samuel*, kalo sakit perut itu yg benar dan yg baik dibiasakan dibasuh ya πŸ˜€

    hi *rom*, nah itu. *baik* itu relatif, benar itu harusnya ga. dalam kondisi apapun dan kapanpun ada hal2x yg akan selalu benar, tapi apakah itu baik, nah itu yg relatif, IMHO lo.

    hi *neenoy*, oh saya cocoknya jadi blogger, nita aja yg jadi dosen heheh πŸ˜€

    *meo*, wah bener elo, ada ya kalimat itu ?gunakanlah bahasa indonesia yang baik dan benar?. jadi selain harus benar, menurut kajian bahasa, berbahasa indonesia juga harus baik, dalam artian orang ngerti dan maksudnya nyampe hehe.. cerdas2x yg bikin kalimatnya. πŸ˜€

  29. “gunakanlah bahasa indonesia yang baik dan benar”… jadi gimana, bahasa indonesia yg baik atau yg benar yg harus dipake nih??

  30. baik dan benar itu relatif kan ya di dunia fana ini…
    contohnya ngebunuh hitler, salah mungkin tapi kan kalo dibiarin hidup makin banyak orang mati kan tuh…
    anyway…God works in mysterious way, mungkin itu sebabnya ada dualisme antara baik dan benar

  31. pak kalau sakit perut itu BENARnya kan harus buang air besar…
    Kalau sekarang saking gak tahannya saya buang air besar disini itu BAIK kan pak…
    yihhaayy…akhirnya bisa kasih contoh…yihhay…dapet A yaa pak

  32. nice entry, nda… =)
    tapi ada satu masalah… yang BENAR pun sebenarnya tergantung akan banyak hal. Situasi, kondisi, lingkungan, pendidikan etc etc.
    keBENARan itu absolut relatif. Nah lo? Kalo keBENARan itu relatif berarti…?
    Yep, we, human race, are kinda doomed… hehehe
    Tapi, tidak bermaksud mensponsori pesimisme, gue juga bisa bilang bahwa itu lah tantangan menjadi manusia… hidup itu indah, kan?

  33. merubah tulisan MEMASUKKAN jadi MASUKKAN pada tampilan ATM ga nambah biaya kok, programmernya kan udah digaji tiap bulannya :p

  34. Lagi demen filsafat nih pak? πŸ˜€
    Ada satu lagi sih, True-False. Tapi ini berkaitan dengan pernyataan logika bukan dengan etika. Sayangnya dalam bahasa Indonesia dua hal ini dianggap sama πŸ™
    Jadinya harus ditambahkan:
    What’s true, what’s right, what’s good?

  35. O… ngangguk2. jadi kalo gitu gue masuk yg Kantian.
    “Eh… kantian dong, masa’ elo terus, giliran gue kapan?”

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.